BERDAMAI DENGAN RASA KECEWA

RASA KECEWA

Apa itu kecewa? tidak asing rasanya dengan kata itu, sering mendengar dari mereka yang datang menghampiri ku, sering melihat dibanyak tempat, raut muka yang masam dijalanan, wajah yang mengerut saat dalam perkerjaan, mereka yang terdiam dikaramaian menyendiri kesepian, mereka yang tidak mengontrol amarahnya menghatam apa saja yang berada dihadapan, dan mereka yang tiba-tiba menghampiri rumah ibadah memohon sebuah ketenangan, rasa-rasanya aku sering merasakannya juga, ohh aku ingat sekarang aku selalu menjumpai disela-sela kehidupan ku, perasaan kacau sulit untuk dijelaskan, selalu menghampiri walau sudah berusaha untuk dihidari, menghampiri dikala senyuman dan tawa melebar, namun diganti olehnya sebuah tangisan yang mendalam.

saat ku tanya padanya(rasa kecewa) "apa yang ingin kau sampaikan terhadap ku?"

ia hanya membisu dan sama sekali tidak menjawab ku, 

"aku bertanya pada mu tolong jelaskan padaku, apa yang kau mau, apa yang kau ingin kan, dan apa yang sedang kau lakukan"

ia tetap membisu, tidak ada penjelasan lebih lanjut, ia sangat dingin, datar, sulit untuk dipahami, tapi ia selalu manghampiriku, rasanya ia ingin berteman dengan ku, ia kelihatan sangat kesepian, dibenci banyak orang, dihidari, dijauhi, dan ia sangat tidak diinginkan kehadirannya.

begitu aku menggambarkan sebuah rasa kecewa, tapi bicara rasa kecewa ia tidak akan lepas dari rasa harap, dan biasanya kita berharap dengan maksud untuk bahagia, namun kenyataannya lebih sering kita jatuh kedalam kekecewaan, lalu sering kali kita berhenti untuk berharap, kita muak akan semua itu, kita capek jatuh terus dalam rasa kecewa  dan ingin menyerah, hei diri jangan menyerah untuk berharap terhadap hal-hal baik, walaupun kita tahu kita akan menghadapi rasa kecewa itu, bagaimana kita harus menghadapinya?, bagaimana kita menggapai sebuah kebahagian itu?, semua kembali dalam sudut pandang kita menyikapi semua itu, banyak cara untuk menggambarkan sebuah kebahagian dalam hidup kita, cuman hidup kita akan jauh lebih bahagia ketika kita bisa merima, berdamai, dan berteman dengan rasa kecewa, jadi untuk diri belajar untuk membesarkan hati supaya bisa lebih nerima dalam banyak hal termaksuk rasa kecewa, belajar mengambil hikma yang terkandung didalamnya, belajar menjadi dewasa yang bijaksana, semangat dalam hidup wahai diri, berdamai dengan rasa luka.


Komentar

Postingan Populer